Tuesday, January 21, 2014

Band Cupumanik; Grunge Harga Mati

Bagi anda yang mengamati scene music internasional pada tahun 90-an mungkin sangat akrab dengan genre music grunge di mana band Nirvana menjadi salah satu band legend yang mengusung musik ini di tengah maraknya genre british invasion di kala itu. Trend Seattle Sound di mana kebanyakan band-band sejenis banyak lahir di sana. Hampir mirip dengan pergerakan musik punk, music dengan genre grunge pun sangat jelas menunjukkan pemberontakan terhadap kapitalisme dan anti kemapanan. Banyak bermunculan band-band semacam Soundgarden, Pearl jam dan lain-lain dengan gaya khas yang terlihat urakan dengan music distorsi yang cenderung terdengar kasar dari segi amplifikasi dibarengi dengan cirri khas vokal yang bergumam dan lirik-lirik yang bertema kritik sosial, rasisme hingga protes pada pemerintahan.

Trend musik grunge pun sempat mendapat apresiasi di kalangan pecinta musik di Indoensia pada masanya. Saya masih ingat ketika itu banyak sekali band indie di daerah saya yang memainkan cover version dari lagu-lagu nirvana dan band sejenis. Hal tersebut banyak mempengaruhi beberapa band yang memiliki karakteristik hampir mirip dengan Seattle Sound. Salah satunya adalah band Cupumanik.

Band Cupumanik terbentuk pada tahun 1996 atas prakarsa Che(vocal) dan Iyak(bass) di Bandung. Ketika itu band Cupumanik kerap memainkan beberapa cover version dari band-band seperti pearl jam, bush, Alice In Chain, silverchair dan lain-lain. Kemunculan band ini mulai dikenal oleh masyarakat ketika mereka pentas pada salah satu event music grunge yang bertitle “Grungy”. Dari sanalah pamor band ini mulai mendapat tempat di hati para pecinta music di Bandung hingga tawaran manggung di berbagai event pun mulai berdatangan.

Sekitar tahun 1999, mereka mulai berkonsentrasi untuk mengebangkan band dengan karakter sendiri di mana pada waktu itu mereka telah memiliki beberapa lagu seperti kuyup, abu-abu dan aib dengan lirik-lirik yang lebih bersifat personal yang dibalut dengan aransemen musik yang terdistorsi dengan nuansa kelam.

Setelah sempat berganti-ganti member, pada tahun 2001 mereka mengukuhkan formasi dengan Che(vocal), Iyak(bass), Eski dan Rama(gitar), serta Dony (drum). Salah satu single lagu mereka yang berjudul “Maha REncana” berhasil mencuri perhatian publik dan sempat menjadi review dari sebuah majalah bernama Ripple di mana lagu tersebut dijadikan bonus kaset pada majalah. Dari sinilah mungkin awal kepopuleran band ini mulai dikenal secara global di tanah air.

Tekad mereka untuk berjalan secara indie buyar ketika mereka mendapat tawaran kerja sama dari Label Sony Music untuk mengerjaka proyek split album dimana Side A berisi lagu-lagu dari Cupumanik dan Side-B diisi oleh lagu-lagu dari band Saint Loco. Namun para personil menolak tawaran tersebut. Namun sebuah peluang untuk mengenalkan music mereka secara nasional muncul berkat adanya tawaran dari label Aquarius Musikindo pada tahun 2004 dengan kontrak 2 album dengan merilis single “Maha Rencana” beserta video klip yang sempat ditayangkan di beberapa televisi lokal.
Sebelum rilis album, di tengah-tengah masa rekaman album, Cupumanik melakukan rangkaian tour bersama band alternative /rif yang juga asal Bandung, tour 5 kota di mulai dari kota Surabaya, berlanjut ke Malang, Yogyakarta, Cirebon dan berakhir di Jakarta. Di tahun 2005 akhir, band ini masuk kedalam album soundtrack film DEALOVA dengan single PERKENANKAN AKU MENCINTAINYA, sebuah lirik yang memaparkan hubungan pelik sepasang kekasih yang berbeda agama. Single ke dua dengan judul BUKAN SAAT INI diluncurkan di akhir 2006, dan lagu inipun masuk sebagai soundtrack film layar lebar ADA AKU KAMU ADA, di bulan mei 2008.

Cupumanik yang kini telah melepas kontrak dengan label Aquarius masih giat dan produktif untuk menghasilkan lagu-lagu berkualitas dengan ciri khas Cupumanik di mana lirik-liriknya sangat eksentrik dengan tema kritik dan fenomena sosial masyarakat di Indonesia. Salah satu lagu terbaru dari band ini yang berjudul “luka Bernegara” bisa dikatakan memiliki passion yang kuat untuk menyerukan keluh kesah kaum tertindas di tanah air ini. Menurut opini pribadi saya, Cupumanik sangat layak masuk dalam list lagu favorit anda jika anda menyukai genre music yang sedikit kelam dengan nuansa disorsti gitar yang kuat serta lirik-lirik yang tidak biasa

No comments:

Post a Comment