Saint Loco terbentuk pada tahun 2002 lalu, awalnya Gilbert, Nyonk dan
Iwan yang berkenalan karena berkuliah di kampus yang sama. Saat mereka
berpencar, tiba-tiba timbul keinginan dari Gilbert untuk bikin band.
Akhirnya dari cari kenalan lewat teman, berkumpulah personil Saint Loco
di satu studio tanpa punya bayangan bakalan ngebawain musik kayak apa.
Gilbert sendiri yang baru kenalan sama Berry (teman Nyonk) sama sekali
enggak tahu kalau Berry ngerap, meski demikian toh mereka malahan bisa
melebur dan mulai mencipta musik.
Perjalanan untuk mencapai
kesuksesan juga enggak mudah bagi Saint Loco. Mulai jadi band audisi
yang ditolak, bikin demo, di-underestimate-kan sudah pernah mereka
rasakan. Bukan cuma itu, masalah antara personil juga pernah terjadi.
Dua hari sebelum manggung di sebuah acara, mantan keyboardis mereka
memutuskan untuk meninggalkan Saint Loco. Untung saja mereka bertemu
dengan Tius (DJ) yang menggantikan posisinya dan akhirnya terus bertahan
sampai sekarang. Untuk menjadi band dibawah naungan Sony BMG, Saint
Loco juga harus bolak balik taro demo sampa iakhirnya mereka diminta
untuk mengisi sebuah kompilasi mini album dengan membawakan tiga lagu.
Namun ternyata Sony mengubah keputusannya dan malahan menawarkan Saint
Loco untuk merilis album solo, walah pucuk dicinta ulam tiba namanya!
Hingga
kini, Saint Loco terus bertahan dan meramaikan warna kancah musik
Indonesia. Saint Loco yang banyak mengidolakan musisi luar negeri juga
berharap album mereka bisa diterima di pasar musik luar Indonesia dan
tidak ada lagi pengotakan musik.
No comments:
Post a Comment