Monday, January 20, 2014

Perjalanan Band Coklat


Banyak band musik terkenal Indonesia memulai perjalanannya dari kampus seperti halnya sebuah band bernama Cokelat. Perjalanan band itu dimulai ketika Robert (gitar), Namara Surtikanti (vokal) alias Kikan, Bernard (gitar), Febriyanto Nugroho alias Ronny (Bass) dan Deden (drum) yang berasal dari kampus sama, STISI Bandung, berkumpul untuk membentuk grup musik pada Juni 1995.
Pada mulanya band terebut bernama Frame, Kikan and The Sya La La hingga akhirnya mereka memutuskan memakai nama Cokelat. Alasan mereka memakai nama Cokelat karena bisa berkaitan dengan semua kalangan seperti halnya makanan cokelat yang disukai orang semua usia.
Grup musik beraliran rock alternatif itu pada mulanya hanya naik pentas di panggung musik berbagai kampus dan membawakan lagu-lagu Alanis Morrisette dan The Cranberries yang memang sesuai dengan suara Kikan. Namun mereka tidak ingin hanya membawakan lagu orang lain sehingga memberanikan menulis lagu sendiri.
Bahkan dua lagu ciptaan Cokelat, "Bunga Tidur" dan "Rasa" berhasil diputar di sebuah stasiun radio swasta Bandung. Yang jelas sebuah langkah terpenting yang membuka jalan bagi mereka ke popularitas adalah ketika Cokelat naik panggung bersama band /rif di GOR Saparua Bandung. Penampilan mereka ternyata dilirik oleh Sony Music Indonesia.
Akhirnya Sony Music Indonesia mengundang Cokelat untuk berpartisipasi dalam sebuah album kompilasi bernama Indie Ten yang juga diramaikan oleh Padi, Wong, Caffeine dan Gen pada tahun 1998. Namun saat itu, Cokelat tidak lagi diperkuat Deden dan digantikan oleh Ervin Syam Ilyas untuk posisi drummer.
Keberuntungan masih menyertai mereka karena akhirnya Cokelat mendapat kesempatan yang ditunggu-tunggu yaitu membuat album pertama pada tahun 1999 yaitu "Untung Bintang". Salah satu lagunya dari album tersebut, "Pergi"  berhasil menjadi salah satu lagu terpopuler pada tahun itu juga sehingga nama Coklet makin terkenal.
Namun Cokelat baru bisa merilis album keduanya, "Rasa Baru" dua tahun kemudian. Album tersebut masih membawa suara khas Cokelat namun mendapatkan sentuhan baru. Hal ini disebabkan gitaris Bernard telah berhenti dari Cokelat sebelum album "Rasa Baru" dibuat dan digantikan oleh Edwin Marshal, mantan gitaris band Koma. Ternyata album yang dirilis pada tahun 2002 itu berhasil mencapai penjualan sukses besar karena melewati angka 500 ribu kopi.
Kesuksesan album dan lagu Cokelat diperkirakan karena mengambil dari pengalaman hidup sehari-hari yang dialami banyak orang seperti cinta misalnya. Walaupun begitu, Cokelat juga mengambil tema lainnya seperti lingkungan hidup. Namun penulisan lagu mereka begitu mengena dan ekspresif sehingga disukai banyak orang. Tidak heran jika pada minggu-minggu terakhir ini lagu Cokelat yaitu "Segitiga" selalu masuk dalam 10 besar Clear Top.

No comments:

Post a Comment