Sunday, January 26, 2014

Navicula Buktikan Bahwa "Grunge" Belum Mati

Navicula didirikan tahun 1996 di DenpasarBali oleh dua aktivis musik: Robi dan Dankie. Setelah melewati beberapa kali pergantian personil di tahun-tahun awal band ini dibuat, hingga terbentuklah formasi terkini yang terdiri dari: Rob (vokal, gitar)Dankie (gitar)Made (bass) dan Gembull (drum). Nama Navicula diambil dari nama sejenis ganggang emas bersel satu, berbentuk seperti kapal kecil (dalam bahasa Latin, Navicula berarti kapal kecil).




Band ini mengusung grunge sebagai warna dasar musik mereka, berpadu dengan beragam warna etnik, psychedelic, blues, alternatif, folk, progresif, dibalut rock murni. Liriknya sarat dengan pesan aktivisme dan semangat tentang Perdamaian, cinta, dan kebebasan. Navicula lebih dikenal aktif sebagai band indie musik, walau sempat kontrak dengan major label Sony-BMG di tahun 2004. Bersama Sony-BMG, Navicula merilis album ke-4 mereka yang berjudul, Alkemis. Namun di tahun 2007, album ke-5 mereka, Beautiful Rebel, dirilis secara independen dan band ini kembali mengobarkan semangat idealisme mereka melalui jalur indie. 

Musik Navicula dipengaruhi kuat oleh alternatif rock 90-an, terutama grunge / seattle-sound dari band-band macam Soundgarden, Pearl Jam, Alice in Chains, dan Nirvana. Namun, yang membuat musik mereka menjadi sedemikian unik adalah pekatnya pengaruh budaya Bali saat ini sebagai melting-pot dunia (tempat bercampurnya beragam budaya), dan kesempatan untuk berkreasi di suatu kondisi yang sangat kontras ini. 



Melalui percampuran banyak elemen, dari budaya spiritual klasik Bali, pengaruh para seniman internasional yang menetap di Bali untuk menimba inspirasi, dan modern kultur di sejumlah internasional spot yang ada di Bali, band ini memperoleh rasa asli mereka, rasa ‘golden green grunge’, rasa Navicula.

No comments:

Post a Comment