MUNDUHANG ARTIKEL LOLOT BAND (Part 1)

Anak Muda, ada yang belum kenal Lolot di Bali? (Adahh.. kelewat kebarat-baratan ne, kanti sing kenal Lolot. Hehehe..) Sebab, Lolot sudah menjadi fenomena dan ikon musik rock berbahasa Bali yang benar-benar bisa menggugah remaja di Bali jadi bergeliat dengan luar biasa untuk melirik dan larut dalam musik Bali, atau paling tidak musik berbahasa Bali dalam balutan sesuatu yang baru: Bali Rock Alternatif.

Lolot ini nick namenya Made Bawa. Si vokalis. Makanya di album awal-awal masih menggunakan nama Lolot n band. Lolot aslinya dari Panjer, Denpasar. Dia juga punya label distro, Lovevilive namanya.

Lolot itu artinya Reverse slank. Coba dibalik, jadi tolol. Iya karena Made Bawa sejak kecil merasa dirinya seperti itu. Sebenarnya sih bukan cuma itu kali ya. Karena De Bawa ini (menurut tetangganya di Panjer, Denpasar), dia bandel dan suka minum alkohol. Tapi itu dulu. Dulu suka mabuk dan trouble maker (kone).

Lolot taen dadi personil Superman Is dead? 

Yup. Pernah.Tapi hanya sebentar. Dia bosan dan lebih senang berunderground ria dengan band hardcorenya, Knucklehead Nation (kalau nggak salah). Kenapa Lolot tidak nyanyi bahasa Indonesia? Haha.. Bahasa Indonesianya payah. Malah waktu Lolot Band dapat penghargaan SCTV Music Award sebagai band indie terbaik, di salah satu majalah disebutkan kalau vokalis Lolot band tidak bisa berbahasa Indonesia. Tetapi ya tidak separah itulah. Terus kalau menyanyi underground memakai bahasa Inggris, dengan suara menggeram (growhling)nya kalau bule mendengarkan pasti juga dijamin tidak mengerti. (kone, menurut pisagane)

Pidan Lolot Band terbentuk?

Lolot Band dibentuk pada Bulan Agustus 2002. Bertempat di Live Recording Studio Timur Pregina. Konsep musiknya Bali Rock Alternatif, merupakan pakem musik Rock Modern dengan lirik berbahasa Bali. Diciptakan untuk Industri bukan untuk menghancurkan budaya luhur Bali. 

Lolot Band berformat baku, ada Made Bawa (vocal & gitar), Deny (drum), Doni (gitar melody) dan Lanang (bass & backing vocal). Tidak pernah diganti kecuali force majeur atau additional. Selanjutnya kalau tidak salah sejak album Meong garong dipakailah nama resmi Lolot Band. jadi beda dengan nanoe biroe yang tim dan bandnya bisa berganti-ganti.

Lagune Lolot ane simalu ngaenang Lolot terkenal?

Siapapun pasti tahu lagu “Tresna Memaksa”. Itu debut hit album pertamanya Lolot (Gumine Mangkin - Pragina Production). Popularitas lagu ini bisa disejajarkan dengan popularitas lagu “Kidung Kasmaran”nya almarhum Okid Kres. Bedanya, di Tresna Memaksa, nama Lolot n band langsung MELAMBUNG KENCANG, tapi kalau Kidung Kasmaran orang malah sering lupa siapa penyanyinya. Bukan lupa, malah tidak tahu. Lagu Tresna Memaksa ini dibalut dengan rekaman yang apik dan vidio klip yang sudah semakin bagus, sehingga dapat mendongkrak angka penjualan album ini. Satu lagi yang membuat penjualan album pertama kencang adalah lagu "Artha Utama" dan "Karman Beli". 

Seken Lolot Sukses? Kenken penjualan Album Lolote?

Ohhh.. pasti donk, buktinya album Gumine Mangkin bisa laku 75 ribu kopi. Suatu angka yang fantastis dan tentu saja membuat untung besar. Untuk penjualan album berbasa Bali ini adalah angka yang luar biasa. Lanjut. Album kedua, Bali Rock Alternatif juga meledak tapi penjualannya masih di bawah Gumine Mangkin, sekitar 65 ribu kopi. Album ketiga, Meong Garong, dengan kualitas musik yang sangat apik malah turun ke 45 ribu kopi. Album "The Best of Lolot" turun drastis ke 15 ribu, dan sekitar angka yang sama juga untuk album yang terakhir, Saling Caplok. Tidak ada lagi euforia penjualan di atas 50 ribu. Bahkan 30 ribu juga tidak tercapai. 

Salutnya, panggung pertunjukan masih rame (bisa dijajal!) dan PENONTON SELALU MERINDUKAN Lolot Band. 

Kone Lolot taen Vakum?

Yupz.. Tahun 2008 Lolot Band memang pernah non aktif. Bukan bubar lhoo..!! Lolot Band non aktif dulu, dikarenakan Made Bawa (Vokalis) semangatnya hilang total, anyway temen-temennya di band masih semangat so mereka buat band side project indonesia, namanya Rokavatar. Yaaa walau geliatnya tidak begitu keras. Lanang sang basis juga bikin project dengan Mr.Botax-nya bersama Doony (gitaris) dan Deny (drum).

Saat ini musik Bali sedang sangat lesu. Hanya yang nekat yang berani rekaman. Kalaupun berani rekaman itupun income yang diharapkan lebih banyak mendatangkan keuntungan bukan dari benefit penjualan kaset, tapi dari konser-konser atau penampilan di panggung.

Di samping memang pembelian kaset lesu, yang membeli pun ada dari dua kalangan. Anggap saja kalangan menengah ke bawah kalaupun mau beli kaset, biasanya beli bajakan di lapak-lapak penjual kaset di pasar atau tempat lainnya. Sebaliknya yang punya duit lebih, yang lebih intelektual, ternyata banyak juga yang memiliki lagu-lagu ini setelah berburu mp3 nya, yang jelas-jelas juga keuntungan tidak masuk ke artisnya.

Jadi kalau terlihat sekarang semua kehilangan semangat, sepertinya masih masuk akal. Mudah-mudahan Lolot bisa bangkit. Mengingat Lanang, Deny dan Doni masih semangat dan mau maju terus. 

Lolot 2009 ngae album baru? 

Ternyata vakumnya lolot selama setahun membuat sedih para fans setianya. Karena dukungan dan semangat yang membara, akhirnya di akhir tahun 2009 Lolot menggarap album solonya menggunakan aditional player, 2010 Lolot mengeluarkan album terbaru "Pajalan Hidup", tapi tanpa bandnya yang dulu. Dia bersolo karier untuk album ini. 

Lolot di album ini tidak sendiri nyanyinya lho..! Ada sang Istri tercinta juga yang menemaninya, siapa lagi kalau bukan Tiari Bintang. Tiari ikut nyanyi di album ini atas dorongan sang suami (Lolot), dia menyanyikan lagu "Swalepatresna" ciptaan Lolot sendiri. Dan sekarang Tiari juga berduet dengan KIS Band menyanyikan lagu berjudul "SABAR", Kis adalah band yang sedang naik daun di blantika music Bali saat ini yang digawangi Tu Krisna (vokalis D'Ubud Band). Kalau personil lamanya, hanya dengan Deny (drummer) di lagu "Putra Sesana", Swalepatresna" (vocal by Tiari), dan lagu "Isin Gumi". Yang memproduksi album ini juga bukan Pregina Production. 


Bindan Lolot Band Ngumpul buin ne?


Nahh yang kangen Lolot Band ngumpul lagi jangan berkecil hati, karena di tahun 2011 mereka sudah reunian lagi, dan Lolot Band kayaknya sudah mulai menggeliat lagi. Hemm.... jadi kangen desek-desekan nonton konser live-nya Lolot lagi. Mereka di tahun 2011 sudah Reunian dan kayaknya akan bersama lagi. Semoga albumnya cepet keluar ya, berharap Gus Mantra big bos Pragina segera melauncingnya. 

Penghargaan apa gen tan maan Lolot Band?

Lolot Band mampu meraih penghargaan-penghargaan yang sangat memuaskan. Di antaranya:

** Penghargaan Gita Denpost Award 2004 sebagai :
- Penyanyi Pria terpopuler
- Penyanyi Alternative terbaik
- Album Alternative Terbaik
** Penghargaan Gita Denpost Award 2005 sebagai :
- Group Band favourite
- Group Band Terbaik
- Album Lagu Bali Terbaik

** Parade Band Bali TV Pemenang Golden Favourite, serta
** Penghargaan Best Indie Music Awards dari SCTV

Berarti apa gen albumne Lolot ne suba pesu?

Album I April 2003 

"Gumine Mangkin"

Album II Maret 2004 

"Bali Rock Alternatif"

Album III Mei 2005 

"Meong Garong"

Album IV Juni 2006

"The Best of Lolot"

Album V Mei 2007 

"Saling Caplok"

Album VI (Solo) 2010 

"Pejalan Hidup".


Album VI (Lolot n Band) 2011

"Lolot Reunian" kita tunggu bersama.