sekilas tentang metalcore
(Metallic
Hardcore) merupakan subgenre dari 2 genre: heavy metal dan hardcore.
Hardcore sendiri berakar dari punk rock dan secara musikal hardcore
adalah buah perkawinan dari punk rock dan heavy metal. Pada awal
kemunculannya, hardcore merupakan antitesa dari punk rock, yang mana
ingin menghancurkan stigma negatif punk yang identik dengan
pengkonsumsian alkohol dan drugs serta gigs (baca = pentas musik) yang
hampir selalu diwarnai keributan. Gerakan ini bernama “Straight Edge”
(SxE) dan dipelopori oleh Minor Threat, band asal Washington DC, USA
yang dimotori oleh sang vokalis, Ian McKaye. Konsep SxE berbicara
tentang pola hidup sehat dan positive mental attitude (mungkin salah
satunya 4 sehat 5 sempurna kali yee…hehe –ed) yang diangkat ke dalam
lirik lagu dan dijalani dalam kehidupan pribadi personil bandnya.
Walhasil, mereka telah menginspirasi banyak band generasi berikutnya.
Terlepas dari menganut SxE atau tidak, sebagai penikmat musik ini, kita
tetap mendapat masukan secara substansial. Slogan-slogan yang menyerukan
perubahan positif sering sekali terjadi di setiap gigs punk/hardcore.
Tema-tema tentang kebersamaan, solidaritas, perdamaian, kesetaraan, HAM,
lingkungan hidup dan bahkan kampanye sosial-politik, dari isu personal
hingga ke global mereka geber. Selanjutnya hampir setiap band berusaha
untuk mengeksplorasi musiknya yang dimotivasi oleh influences dari
berbagai macam genre di luar genre standar punk/hardcore pada era itu
hingga ke era berikutnya. Prototipe (cikal bakal –ed) metalcore
sebenarnya sudah muncul sejak akhir dekade 80-an melalui band-band
seperti S.O.D., Madball, Integrity, Maximum Penalty, Judge, Biohazard.
Dan awal 90-an perkembangan hardcore menuju ke arah yang lebih keras
dilanjutkan dengan kegarangan band-band seperti Ryker’s, Earth Crisis,
Strife, yang kemudian dibuat sebuah kategori bernama new school, yang
mana menawarkan musik hardcore yang lebih berat dengan sound yang
metallic. Kategori old school dibuat untuk style hardcore yang dimainkan
band-band awal seperti Youth Of Today, Gorilla Biscuits. Sebelum
metalcore menjadi booming, Vision Of Disorder sudah memainkan style ini
beberapa tahun sebelumnya, sama seperti All Out War, Adamantium,
Starkweather dan Deadguy. Sekitar pertengahan 90-an, istilah metalcore
mulai populer di scene hardcore dan metal. Slayer disebut-sebut sebagai
“biang kerok” yang paling influential terhadap perkembangan style
metalcore. Simak saja musik band-band seperti Morning Again, Reprisal,
Arkangel, dll yang meniru telak guitar riffing-nya. Gebrakan awal
metalcore ditandai oleh kesuksesan band-band seperti Poison The Well,
Walls Of Jericho, Shai Hulud, Eighteen Visions, Nora, dll. Sub-subgenre
heavy metal seperti death metal, grindcore, gothic doom, black metal
juga turut berperan besar memberikan pengaruh kuat terhadap
perkembangannya yang melahirkan band-band seperti Caliban, Killswitch
Engage, Undying, Dead Blue Sky, Heaven Shall Burn, dll. Juga ada style
math metalcore seperti musik yang dibesut oleh Converge, The Dillinger
Escape Plan, The Red Chord, Every Time I Die, dll. Seiring dengan
semakin meningkatnya popularitas metalcore, semakin banyak pula band
baru yang bermunculan bagaikan jamur yang tumbuh di musim hujan. Semua
batasan mereka dobrak, mengambil berbagai unsur musikal ke dalam formula
musik masing-masing band sehingga menelorkan banyak style baru seperti
emo (sori gw ganti istilah ini menjadi post-punk) metalcore seperti yang
diusung oleh Atreyu, Avenged Sevenfold, Alexisonfire, From First To
Last, dan segudang nama-nama lainnya.
No comments:
Post a Comment